Yogyakarta, 18 September 2025 — Embung Langensari menjadi saksi diskusi bermakna dalam rekaman talkshow televisi bertajuk Wujud Ketahanan: Mengupas Indeks Ketahanan Air Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan para pemangku kepentingan lintas sektor untuk membahas tantangan dan solusi pengelolaan air di wilayah DIY.
Talkshow ini menghadirkan narasumber inspiratif, yaitu:
- Saptono Tanjung, aktivis lingkungan dari Yayasan Damar
- Perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak
- Anggota DPRD DIY yang turut menyuarakan perspektif kebijakan daerah
Diskusi berlangsung di ruang terbuka Embung Langensari, sebuah kawasan konservasi air yang kini juga berfungsi sebagai ruang publik dan edukasi lingkungan. Para narasumber membahas pentingnya penyusunan dan pemanfaatan Indeks Ketahanan Air sebagai alat ukur strategis dalam menghadapi risiko kekeringan, banjir, dan degradasi kualitas air.
Indeks Ketahanan Air menjadi instrumen penting dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN. DIY sebagai daerah dengan dinamika tata ruang dan pertumbuhan penduduk yang tinggi, membutuhkan pendekatan berbasis data dan kolaboratif untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.
Melalui talkshow ini, masyarakat diajak untuk memahami bahwa ketahanan air bukan hanya urusan teknis, melainkan tanggung jawab bersama. Dari kebijakan hingga perilaku sehari-hari, setiap elemen berperan dalam menjaga ketersediaan air bersih dan ekosistem yang sehat.
Embung Langensari, yang dulunya hanya berfungsi sebagai penampung air hujan dan pengendali banjir, kini menjadi simbol transformasi ruang publik yang mendukung edukasi dan partisipasi warga. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat memperkuat kesadaran kolektif dan mendorong aksi nyata dalam mewujudkan ketahanan air di bumi istimewa Yogyakarta.