Gunungkidul, Oktober 2025 — Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY melaksanakan kegiatan konstruksi sumur bor di Dusun Mangli, Kalurahan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Pekerjaan ini merupakan bagian dari program penyediaan air baku di wilayah sulit air yang termasuk dalam Satuan Ruang Strategis (SRS) Gunung Sewu.
Air baku adalah air mentah yang belum melalui proses pengolahan, namun memiliki kualitas yang cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai sumber air bersih. Air baku biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, maupun sebagai bahan baku sistem penyediaan air minum setelah melalui proses pengolahan lebih lanjut.
Sumur bor yang dibangun memiliki debit minimal 0,5 liter per detik dan dilengkapi dengan reservoir berkapasitas tampung 5.000 liter. Infrastruktur ini direncanakan untuk melayani kebutuhan air bersih seluruh warga di Padukuhan Mangli. Pembangunan sumur bor ini menjadi langkah nyata Pemerintah Daerah DIY dalam mendukung ketahanan air dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di kawasan perbukitan yang rawan kekeringan.
Sebagai informasi, salah satu keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah tata ruangnya, yang mencakup kawasan-kawasan keistimewaan yang dikenal sebagai Satuan Ruang Strategis Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten. Terdapat 18 SRS Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten yang memiliki nilai filosofis, historis, adat, saujana, dan/atau cagar budaya. Kawasan ini memiliki pengaruh penting terhadap pelestarian budaya, kepentingan sosial, kesejahteraan masyarakat, serta kelestarian lingkungan.
Melalui pembangunan sumur bor di kawasan SRS Gunung Sewu, Pemerintah DIY tidak hanya menjawab kebutuhan dasar masyarakat akan air baku, tetapi juga memperkuat komitmen terhadap pelestarian ruang hidup dan nilai-nilai keistimewaan Yogyakarta.
