Bantul, 1 Desember 2025 — Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta terus mendorong penyediaan hunian layak melalui Program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Arsitektur Khas Yogyakarta. Program ini menyasar masyarakat dengan kondisi rumah tidak layak huni dan tergolong dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dengan pendekatan pembangunan yang mencerminkan karakter budaya lokal.
Dalam pelaksanaannya, Dinas PUPESDM DIY berperan aktif memberikan pendampingan teknis kepada kalurahan agar proses pembangunan rumah sesuai dengan ketentuan teknis dan regulasi. Selain itu, Dinas juga mendampingi kalurahan dalam pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), guna memastikan pembangunan berlangsung tertib aturan, aman, dan sesuai standar.
Sebagai bagian dari pengawasan dan evaluasi, Dinas PUPESDM DIY melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pada tanggal 12 November 2025 di Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul. Di lokasi tersebut, penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dilakukan pada 3 unit rumah.
Secara keseluruhan, pelaksanaan program BKK Arsitektur Khas Yogyakarta di Kabupaten Bantul pada Tahun Anggaran 2025 mencakup 22 kalurahan, dengan total rumah yang telah dibangun sebanyak 64 unit. Hingga November 2025, progres fisik telah mencapai 100%.
Melalui kegiatan monev, pemerintah memastikan bahwa dana BKK digunakan secara tepat sasaran dan sesuai ketentuan. Evaluasi ini juga bertujuan menjamin bahwa hasil pembangunan benar-benar menghasilkan rumah yang nyaman, aman, dan mencerminkan arsitektur khas Yogyakarta. Dengan demikian, tujuan program dapat tercapai secara optimal, sekaligus memperkuat nilai-nilai keistimewaan DIY dalam pembangunan infrastruktur sosial.
Jika kamu ingin versi visual untuk galeri dokumentasi atau infografis capaian program, aku bisa bantu buatkan juga. Mau dilanjutkan ke sana? 🏠📊📸
