![]()
Gunungkidul, 11 Desember 2025 — Kegiatan Peningkatan Irigasi Tersier Lumbung Mataraman di Daerah Irigasi (DI) Sapon kini semakin optimal berkat dukungan Dana Keistimewaan dari Pemerintah Daerah DIY. Rampungnya pembangunan saluran tersier ini membawa dampak nyata bagi kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sri Rahayu 2, yang kini menikmati aliran air irigasi yang lebih lancar, merata, dan berdaya guna.
Peningkatan irigasi tersier ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Dengan sistem irigasi yang tertata, petani dapat mengelola pola tanam secara lebih terencana, meningkatkan produktivitas lahan, dan mengurangi risiko gagal panen akibat kekurangan air.
Dalam pelaksanaannya, Dinas PUPESDM DIY berperan sebagai fasilitator teknis, memastikan bahwa pembangunan saluran irigasi tersier sesuai dengan standar konstruksi dan kebutuhan lapangan. Pendampingan dilakukan secara berkelanjutan agar kelompok P3A mampu mengelola dan merawat jaringan irigasi secara mandiri dan berkelanjutan.
Irigasi Tersier: Infrastruktur yang Menyentuh Kehidupan
Saluran irigasi tersier merupakan bagian akhir dari sistem irigasi yang langsung mengalirkan air ke lahan pertanian. Perbaikannya berdampak langsung pada:
- Kelancaran distribusi air ke petak-petak sawah.
- Efisiensi penggunaan air dalam budidaya pertanian.
- Peningkatan hasil panen dan pendapatan petani.
- Penguatan kelembagaan P3A dalam pengelolaan sumber daya air.
Dengan dukungan Dana Keistimewaan, pembangunan irigasi tersier di DI Sapon menjadi bukti nyata bahwa kebijakan keistimewaan DIY dapat menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, khususnya petani.
Ini bukan hanya tentang air. Ini tentang harapan, keberdayaan, dan masa depan petani yang lebih sejahtera.



