Yogyakarta, 11 Desember 2025 — Balai Pengelolaan Air Limbah dan Pengembangan Jasa Konstruksi (PALPJK) Dinas PUPESDM DIY melaksanakan Pengujian Marshall sebagai bagian dari tugas pengembangan jasa konstruksi. Pengujian ini bertujuan memastikan kualitas campuran beraspal tetap unggul sehingga mendukung terwujudnya perkerasan jalan yang kuat, stabil, dan tahan lama.
Pentingnya Pengujian Marshall
Pengujian Marshall merupakan metode standar dalam teknik jalan yang digunakan untuk menilai stabilitas dan deformasi campuran beraspal. Stabilitas menunjukkan seberapa besar beban maksimum yang dapat ditahan sebelum keruntuhan, sedangkan deformasi mengukur perubahan bentuk saat mencapai titik stabilitas puncak.Melalui pengujian ini, pemerintah dapat memastikan bahwa:
- Campuran beraspal memiliki daya tahan tinggi terhadap beban lalu lintas.
- Struktur perkerasan jalan tetap stabil dalam jangka panjang.
- Jalan yang dibangun mampu memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi pengguna.
Alur Pengujian Marshall
Proses pengujian dilakukan secara bertahap dan cermat, meliputi:
- Pemadatan benda uji hingga mencapai bentuk dan ukuran standar.
- Pengeringan benda uji hingga mencapai suhu ruang.
- Penimbangan benda uji untuk memperoleh data berat kering, berat dalam air, dan berat SSD (Saturated Surface Dry).
- Perendaman benda uji dalam water bath bersuhu 60°C selama 30–40 menit untuk simulasi kondisi lapangan.
- Pengujian beban menggunakan alat uji Marshall dengan kecepatan 50,8 mm/menit hingga benda uji mengalami keruntuhan.
Setiap tahapan dilakukan oleh teknisi PALPJK sesuai prosedur teknis, sehingga hasil pengujian dapat digunakan sebagai dasar evaluasi mutu campuran beraspal.
Melalui pengujian ini, Dinas PUPESDM DIY menegaskan komitmennya dalam menghadirkan infrastruktur jalan yang berkualitas, aman, dan berkelanjutan. Pengujian Marshall menjadi bagian penting dari pengawasan teknis yang mendukung pembangunan konstruksi jalan yang tangguh dan berdaya guna bagi masyarakat.
