Yogyakarta – Mulai hari ini, Sabtu (15/3/2025), akses kendaraan melalui Plengkung Nirbaya atau Plengkung Gading resmi ditutup total. Penutupan ini dilakukan sebagai langkah pelestarian terhadap struktur cagar budaya yang kini kondisinya semakin mengkhawatirkan.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan pentingnya menjaga keutuhan Plengkung Nirbaya sebagai bagian dari warisan budaya dan identitas keistimewaan Yogyakarta. Meskipun tidak mudah, kebijakan ini dinilai penting untuk menyelamatkan salah satu elemen utama dalam Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Penutupan tersebut diperkirakan akan berdampak pada arus lalu lintas, khususnya di kawasan Alun-alun Kidul dan sekitarnya. Sebagai antisipasi, dua titik alternatif telah disiapkan untuk mendukung mobilitas masyarakat.
Sisi timur akan dialihkan melalui Simpang Tiga Mantrigawen Lor, meski jalur ini mendapat perhatian khusus karena kondisi geometris jalan yang sempit dan belum dilengkapi lampu lalu lintas. Sementara itu, pada sisi barat, arus kendaraan akan dialihkan melalui Simpang Empat Tamansari.
Manajemen rekayasa lalu lintas akan terus dipantau dan dievaluasi secara bertahap oleh pihak terkait untuk memastikan kelancaran dan keamanan pengguna jalan.
Masyarakat diimbau untuk bersabar dan mendukung kebijakan ini. “Dengan menjaga Plengkung Nirbaya, kita turut melindungi sejarah dan keistimewaan Yogyakarta untuk generasi mendatang,” demikian disampaikan dalam imbauan resmi yang disertai tagar #LestarikanPlengkungNirbaya dan #CagarBudayaUntukGenerasiSelanjutnya.
